Kamis, 21 Januari 2010

Surat Untuk Ayah

 Jakarta, 21 Januari 2010


 Dear Ayah,


         Kabar Ayah sekarang bagaimana? Dea berharap Ayah dalam keadaan tenang dan damai.Kita disini baik-baik saja Ayah, walaupun ada sedikit ketakutan di hati kami berempat. Disana, yang mengurus obat Ayah siapa? yang mengambil ayah makan siapa? sepertinya Ayah tidak memerlukan itu lagi. Kita disini sehat Ayah, Kita makan 3 kali sehari bahkan lebih. Kita tidak ingin sakit, seperti kata Ayah, bila sakit makan yang banyak. Tapi, Dea kasihan sama Ibu, Ayah. Ibu terlihat lelah, setiap hari berdagang dari pagi hingga sore. Malamnya masak buat kita bertiga. Uni juga, ikut dagang sama Ibu setelah itu langsung pergi kuliah. Saras, sampai sekarangpun belum juga berrubah, masih suka pulang sore dan jarang belajar. Nilai-nilainya juga turun. Dea bingung Ayah, dea sudah bilang sama Saras supaya rajin-rajin belajar, tapi tetep aja nggak mau denger. Dea juga takut sama pergaulannya, apalagi sekolahnya jauh. Ayah, Dea mau curhat semuanya kepada Ayah, kareena Ayah teman curhat yang terbaik yang Dea kenal. 2 bulan lagi, Dea bakal ngadapin UN doain Dea lulus ya Yah,Lalu tanggal 11 April SIMAK UI doain dea dapat UI ya Yah. Dea pengen banget nggak ngerepotin Ibu, Kasihan Ibu sekarang nggak ada seorang Laki-laki di rumah,kita semua takut Ayah. Oh iya, Ayah sekarang ada dimana? Dea berdoa semoga ayah ada ditempat yang paaliiing indah. Karena Ayah pria nomor satu didunia ini yang paling dea sayangi dan dea cintai. Bila Ayah membaca surat ini, Ayah jangan  menangisnya. Masa' kalah sama Dea.


          Semoga saja surat ini sampai ketangan Ayah dan dibaca oleh Ayah, amien




Salam rindu dan sayang





Dea Hambarani